Perpustakaan Tak Layak Di Sekolah Favorite Di Kabupaten Bukan-bukan.

IMG_20251208_142022

Tulang Bawang Barat – Kondisi perpustakaan Sekolah yang dianggap kurang layak di Indonesia pada umumnya dan di Provinsi Lampung pada khususnya disebabkan keterbatasan dana, kurangnya perhatian pihak sekolah terhadap sarana-prasarana, koleksi buku yang terbatas, penataan yang tidak teratur, tenaga pustakawan yang kurang memadai, serta kurangnya inovasi dalam pelayanan, menjadikannya terkesan kaku dan tidak menarik di era digital saat ini, padahal, fungsinya krusial sebagai pusat literasi serta jendela ilmu bagi para siswa di sekolah.

Salah satu Perpustakaan yang dianggap kurang layak terdapat di sekolah yang notabene sekolah favorit di Kabupaten Tulang Bawang Barat (Tubaba), sekolah tersebut adalah SMP negeri 6 Tubaba yang terletak di wilayah Kelurahan Mulya Asri Kecamatan Tulang Bawang Tengah, yang saat ini memiliki perpustakaan yang kurang layak untuk dikatakan sebuah perpustakaan sekolah.

Ironisnya, Sekolah tersebut menganggarkan melalui Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) di tahun anggaran 2025 sebesar Rp. 80.298.200.- untuk Pengembangan Perpustakaan, namun tidak sesuai dengan kenyataan dilapangan dengan kondisi Perpustakaan seperti gudang buku, terlebih ruang baca juga kondisinya seperti ruang penitipan buku, nampak terlihat buku-buku yang didominasi buku pelajaran menumpuk di ruang baca dan Perpustakaan.

Terlihat Gedung yang kurang memadai, rak berdebu, serta minim fasilitas pendukung membuat perpustakaan tersebut terkunci dari luar dengan gembok, nampak dari balik kaca, koleksi Buku yang kurang relevan juga buku-buku yang telah usang membuat minat baca siswa jadi berkurang, dan terkesan hanya tempat menyimpan buku, bukan ruang aktivitas literasi bagi para siswa.

Semestinya gedung Perpustakaan sekolah memiliki tata ruang yang nyaman, penerangan yang baik, akses teknologi (Wi-Fi, komputer) sebagai bagian dari fasilitas perpustakaan dan juga pihak sekolah terus lakukan pengembangan koleksi buku bacaan untuk memenuhi kebutuhan pembaca dengan buku baru dan relevan, termasuk e-book.

Dengan kondisi Perpustakaan di SMP negeri 6 Tubaba, pihak terkait melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten setempat untuk segera mengambil langkah yang cepat dan cermat dalam mendukung program pemerintah di dunia pendidikan yaitu Literasi Digital dengan melibatkan peran serta lembaga yang peduli dengan pengembangan perpustakaan untuk perbaikan fasilitas, pelatihan pustakawan, adopsi teknologi, program kreatif, serta dukungan pemerintah untuk menjadikan perpustakaan tempat yang nyaman dan relevan, sehingga perpustakaan di SMP negeri 6 Tubaba bisa menjadi ruang hidup yang bisa menumbuhkan rasa ingin tahu para siswa, bukan hanya sekadar gudang buku serta ajang mengumpulkan pundi-pundi bagi oknum kepala sekolah.

Reporter: Alihasan